Sharing OTTO & MERLIN
Peserta STRONGER MARRIAGE ONLINE PRIVATE CLASS.
—
Otto: Saya mau cerita pengalaman ikut kelas Stronger Marriage.
Banyak hal yang saya baru pahami dalam Kelas Stronger Marriage. Intimacy with God dalam pernikahan memang hal yang wajib ada.
Memang bukan suatu jaminan jika membangun Intimacy with God akan menjauhkan kita dari masalah atau pergumulan hidup, tapi jelas membuat kami lebih paham untuk menghadapi itu semua.
Terlebih dalam pernikahan saya dengan istri saya Merlin banyak pergumulan yang telah terjadi. Dalam setiap pergumulan itu, saya lebih banyak mengandalkan kekuatan pribadi dan orang-orang di sekitar saya ketimbang meminta dan memohon pertolongan Tuhan.
Dari mengikuti Kelas Stronger Marriage ini saya jadi lebih mengerti harus bagaimana dalam berumah tangga dan apa-apa saja peran saya sebagai Suami.
Saya juga diingatkan agar mulai membaca Alkitab secara flowing berurutan dan itu memang bukan hal yang mudah, apalagi jika diminta secara konsisten.
Tetapi, seperti yang diajarkan, saya selalu meminta belas kasihan Tuhan agar saya mampu terus membaca Alkitab setiap bangun pagi dan walaupun tidak sepenuhnya ayat di Alkitab saya pahami, tetapi mulai muncul kerinduan untuk ingin lebih dekat lagi kepada Tuhan.
Di kelas ini juga saya belajar untuk memahami seorang anak, walaupun kami saat ini belum memiliki keturunan, tapi setidaknya saya sudah memiliki bekal pengetahuan diawal tentang cara bersikap kepada seorang anak.
Jadi, banyak hal yang bisa dipelajari dari Kelas STRONGER MARRIAGE ini.
Terima kasih untuk Pdt. Chang dan Bu Liana atas bimbingan yang diberikan kepada saya dan Merlin.
Kiranya Damai Sejahtera dari Tuhan selalu menyertai kita hari ini sampai selama-lamanya.
Amin.
Otto
===
Merlin: Pdt. Chang Khui Fa dan Ibu Liana membimbing kami melewati masa-masa sulit pernikahanku (Merlin) dengan suamiku (Otto).
Selama hampir 2 tahun pernikahan, kami baru 2 (dua) bulan serumah, satu tahun saya studi di luar negeri dan saat pulang ke Indonesia, suami saya pindah kerja ke kota yang berbeda, dan Long Distance Marriage menjadi tantangan berat bagi kami berdua.
Mereka, Mentor kami, menggali informasi pribadi kami masing-masing lewat konseling yang selama ini kami ikuti saat Kelas Stronger Marriage, sehingga aku dibantu untuk memahami suami, begitu juga sebaliknya.
Pada kelas Stronger Marriage kali ini kami diperlengkapi dengan pandangan Firman Tuhan bahwa perbedaan karakter antara suami isteri, ketidakcocokan sifat, masalah finansial dan lain sebagainya tidak boleh menjadi alasan untuk bercerai, dan memang tidak ada alasan apapun yang pantas untuk alasan bercerai. Karena Firman Tuhan sungguh benar, “Apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan oleh manusia.”
Bukan nasihat-nasihat yang mengawang-awang tanpa dasar dan tidak masuk akal, namun Pak Pdt. Chang Khui Fa dan Ibu Liana memberikan contoh-contoh real pada kehidupan / konflik / situasi suami isteri dan “membenturkannya” dengan Kebenaran Firman Tuhan sehingga aku dan suamiku Otto dapat dengan mudah mempraktekkan Kebenaran Firman Tuhan tersebut sebagai suami isteri.
Setelah mengikuti konseling dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan, Puji Syukur kepada Tuhan Yesus bahwa kami berdua (Otto dan Merlin) banyak diubahkan, melalui bagaimana kami memiliki hubungan yang intim terlebih dahulu dengan Tuhan Yesus Kristus (sebagai dasar dari hubungan suami isteri).
Kami belajar mengetahui peran kami sebagai suami dan isteri; belajar bagaimana kami dapat membangun keakraban dan keintiman; bagaimana cara komunikasi yang sehat; bagaimana cara menangani konflik dalam rumah tangga; bahkan cara menjadi orangtua yang berkenan di hadapan Allah (walaupun saat ini kami belum memiliki anak – Mei 2023).
Bayangkan saja, kalau dahulu kami berbeda pendapat sedikit langsung terjadi konflik, saling mendiamkan sampai berharap satu sama lain lupa akan penyebab konflik tersebut, namun sekarang kami benar-benar bertekad untuk mengomunikasikan konflik sampai pada akar masalahnya dan menemukan solusinya dengan tujuan membawa kedamaian bagi keluarga kami.
Kami yakin dan percaya bahwa yang terjadi dalam hidup kami itu bukan suatu kebetulan dan kasih yang benar-benar dapat mempersatukan kami berdua hanyalah Kasih Kristus sendiri.
Kelas Stronger Marriage ini membuat waktu berdoa kami menjadi lebih disiplin, kami jadi saling mendoakan, bahkan kami membaca Alkitab secara berurutan dan konsisten, tentunya bukan menjadikan kami orang Farisi yah…hehe… tetapi kami mau diri kami dipimpin & dikuasai oleh Roh Kudus.
Perjalanan rumah tangga kami masih panjang, kiranya bekal pengajaran dari Pdt. Chang Khui Fa dan Ibu Liana serta (terutama) belas kasihan dari TUHAN yang menguatkan perjalanan pernikahan kami ini sampai maut memisahkan.
Tuhan Yesus memberkati.
Merlin