Bab 11
Growing Personally
Memaksimalkan Pertumbuhan Pribadi
Andy Bustanoby seorang ahli terapi pernikahan di Amerika pernah berkata: Satu hal yang paling kejam yang pernah saya lihat adalah seorang suami memperlakukan isterinya begitu sibuk. Isteri adalah juru masak, seorang pembantu, juga tukang cuci, sehingga tidak memiliki kesempatan untuk mengembangkan kepribadiannya; bukan hanya itu saja, suami kemudian berselingkuh dengan wanita lain yang lebih menarik. Wanita lain lebih menarik karena wanita ini telah mengembangkan kepribadiannya.
Kita sudah sampai di huruf terakhir dari GARAM & TERANG: Growing Personally. Kalau melihat ke belakang, apakah Anda growing? (baca: bertumbuh). Lebih lanjut, grow buruknya atau grow baiknya?
Misalnya, setelah menikah, jadi mudah marah. Malah cupet alias enggak gaul. Diledekin Jaka Sembung bawa golok artinya tidak nyambung lagi kalau diajak bicara. Atau sebaliknya setelah menikah, malah lebih sabar, tambah bijaksana, lebih berhikmat, tambah perhatian pada orang lain, dan lebih-lebih lainnya.
Dalam hidup, kita selalu diperhadapkan dengan banyak pilihan. Ada yang baik, juga yang buruk. Pastinya, Anda harus selalu dan selalu memilih yang baik. Siapa yang mau jadi makin buruk? So, bagaimana supaya kita bisa memilih hal-hal yang baik?
Harus peka akan kehadiran Roh Kudus. Dia menolong kita memilih yang baik karena Dia mau kita bertumbuh menuju keserupaan dengan Kristus.
Anak kecil kalau ditanya,”Mau permen atau susu?” Apa kira-kira jawabnya? ”Mau permen!” serunya seraya menadahkan tangan berharap dapat sebakul.
Bagaimana dia bisa memilih yang baik demi pertumbuhannya? Dia perlu kehadiran orang tua yang mengasihi. Orang tua memberikan nasihat, arahan, petunjuk, agar anaknya pintar memilih yang baik.
Secara jasmaniah, tentunya kita tahu, dengan makan makanan bergizi 4 sehat 5 sempurna, olah raga teratur, dan tidur yang cukup, maka kita akan bertumbuh semakin besar dan sehat. Pertumbuhan bisa ke atas, bisa ke samping, bisa ke depan, asal jangan ke belakang. Tidak elok itu.
Berbicara pertumbuhan kepribadian bertumbuhnya kemana? Saya mengasumsikan pembaca yang budiman berusia paling tidak remaja sampai bapak ibu yang berusia lanjut. Sebab itu mari kita melihat pertumbuhan kepribadian sejak masa remaja sampai lanjut usia.
1. Pertumbuhan Masa Remaja
MASA REMAJA. Identity vs. Identity Diffusion. 12- 20 tahun.
Anak remaja apa yang harus dipertumbuhkan? Identitasnya. Identitas berkaitan dengan peranan di dalam masyarakat. Who am I? And what is my place in the society? Jika menemukan perannya pasti menjadi orang yang berhasil di masa depan, menggarami dan menerangi orang banyak.
Jika kehilangan peran, ibarat pagar makan tanaman. Mungkin menjadi perusak masyarakat itu sendiri. Peranan yang baik misalnya menjadi dokter, suster, guru, dosen, pedagang, petani, nelayan, ahli IT, ekonom, banker, motivator, marketer, broker, ahli asuransi, penulis, pengkotbah, penceramah, pemilik cafe, pemilik restoran mie ayam, polisi, menteri, anggota parlemen, pemilik salon, salon pun bisa salon manusia dan salon anjing dan seterusnya dan seterusnya.
Hari ini peranan terdiri dari ratusan, bahkan ribuan jenis. Ibu rumah tangga pun termasuk di dalamnya. Mereka memiliki peranan yang luar biasa dengan merawat sang suami dan membawa anak-anaknya memasuki pintu gerbang keberhasilan dan kejayaan di masa depan.
Contoh pengenalan identitas, ketika Yesus berumur 12 tahun, Dia pergi ke Bait Allah bersama ayah ibunya untuk perayaan tahunan. Singkat cerita Yesus ketinggalan di Yerusalem, sementara Yusuf dan Maria sudah pulang ke kota Nazaret sehari semalam perjalanan jauhnya. Kaget sekali mereka kehilangan anak remaja ini.
Setelah dicari-cari tiga hari tiga malam di Yerusalem, ketemulah Yesus. Di mana? Bait Allah! Sedang apa? Bertanya jawab dengan alim ulama soal-soal teologis. Maria yang tercengang-cengang, senang plus marah maksudnya, langsung bertanya, ”Anakku, apa yang engkau lakukan di sini? Kami mencari Engkau dengan cemas!” Yesus menjawab,” Tidak tahukah engkau, bahwa Aku harus berada di rumah Bapaku?
Yesus tahu Dia anak Allah, harus berada di Bait Allah. Tapi kali ini Dia wajib ikut papa mamanya pulang ke Nazaret, belum dewasa. Tunggu. Tunggu. Waktu cepat sekali berlalu, 18 tahun kemudian Dia menjalankan peranan sesuai panggilan-Nya di tengah-tengah orang banyak.
Mengabarkan Injil. Berkotbah. Kotbahnya tidak seperti ahli Taurat yang bikin orang sekampung ngantuk. Kotbah Yesus penuh kuasa dibumbui ilustrasi supaya gampang dimengerti. Kalau Yesus berkotbah ramai sekali pemirsanya, dalam waktu singkat nama-Nya sudah tenar di seluruh wilayah Israel.
Tidak berhenti sampai di situ, Yesus juga menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan. Orang sakit antriannya panjang sampai harus menginap segala. Yesus pun menenangkan badai, sampai murid-murid-Nya bertanya dalam hati siapa Dia sesungguhnya? Oh Oh Siapa Dia?
Yesus mendatangkan shalom, membangkitkan orang mati sampai puncaknya adalah kematian-Nya sendiri di atas kayu salib demi penebusan dosa.
Berkaca pada Yesus, maka pertumbuhan kepribadian anak remaja secara maksimal harus diawali dari menemukan identitasnya. Apa peranannya di tengah masyarakat? Sudah harus dijawab sebelum meninggalkan usia 20 tahun.
Supaya identitas bertumbuh maka:
a. Remaja harus berhasil secara akademis.
Nilai-nilai ujian bagus dan selalu terkerek naik. Ujian demi ujian di sekolah paling tidak berwarna biru terang. Kalau sampai merahnya menyala 100 watt, cilaka! Identitasnya akan growing bad. Ujung-ujungnya minder. Merasa paling bodoh di kelas dan tidak bisa apa-apa. Ditambah dimarah-marahin orang tua, lengkaplah sudah penderitaannya.
b. Siapa Peer Grupnya? (teman sepermainan)
Apakah teman-teman yang baik atau buruk? Mereka sangatlah menentukan kepribadian di masa depan. Teman-temanlah yang memberikan anak remaja cap di jidat. Capnya apa? Pelan loe kayak keong. Si Keong nama barunya.
Nama ini kadang bertahan lama. Dibawa sampai masa kuliah kalau peer grup tetap bersatu. Kita seringkali malu dibuatnya. Mengungkapkan siapa diri kita di masa lalu. Tentu bukan diri yang sesungguhnya, hanya alias kok. Positifnya, nama julukan bisa memicu pertumbuhan. Berusaha menolak gelar tersebut. Berontak. Yang parah, nama barunya berkuasa menentukan identitasnya. Jadi lelet luar biasa sesuai gelar yang dianugerahkan. Pilih mana?
c. Penampilan fisik.
Tidak bisa dipungkiri masa remaja adalah masa di mana cermin menjadi teman main tiap hari. Waktu remaja saya sering bercermin, mematut-matut diri. Lihat dari depan, belakang dan dari samping kiri dan kanan.
Hasilnya sungguh mengecewakan. Kenapa cermin memberitahu bahwa hidung saya besar sekali? Sampai saya tarik-tarik supaya mancung, tetapi tetap saja begitu, hanya tahan beberapa menit saja.
Saya meratap, kenapa muka saya tidak seperti Andy Lau, pemeran Yo Ko si Pemanah Burung Rajawali yang ditaksir Siao Liong Lie wanita cantik mandraguna dalam serial Legend of The Condor Heroes?
Atau paling tidak mirip bintang terkenal satu lagi zaman itu, Simon Yam muda yang keren, tukang tahu lulusan Shao Lin yang menjelma jadi jago kung fu tiada tanding dalam Tai Chi Master, Mr. Thio Sam Hong.
Melihat mereka berdua. Sungguh saya merasa terpuruk sekali. Bagaikan langit dan bumi. Untung setelah besar Tuhan menganugerahkan pipi yang lebih lebar, so hidung tetap gede, tetapi muka jadi balance. Hasilnya…lumayan lah, isteri cantik ada di tangan.
2. Pertumbuhan Dewasa Muda
MASA DEWASA MUDA. Intimacy vs. Isolation. 20 – 40 tahun
Meninggalkan masa remaja, apa yang menjadi pergumulan dewasa muda? Penting sekali bahwa mereka menemukan pasangan hidup! Di masa ini kehidupan bertambah riuh rendah.
Sudah lulus kuliah, cari pacar, mencari pasangan hidup. Syukur ketemu yang bagus. Pucuk dicinta ulam tiba, menikah dan eng ing eng punya anak. Jadi papa mama. Tapi banyak juga orang yang meninggalkan masa remaja memasuki usia ini dengan ketersendirian, maksudnya single.
Tahun demi tahun berlalu sampai golden years lewat tapi tidak menemukan atau tepatnya tidak ditemukan oleh si tambatan hati. Dimanakah dia? Jika ini terjadi isolation-lah akibatnya. Bertumbuh menuju ketersendirian. Yang single jangan putus asa, layanilah Tuhan dengan waktu dan talentamu yang luar biasa banyak itu.
Yang menikah jangan senang dulu. Anda juga mungkin bertumbuh ke arah ketersendirian. Kita sudah membahas panjang lebar 10 bab di muka tentang pernikahan yang bisa bikin kita up side down plus forward and downward. Kemungkinan-kemungkinan buruk ke arah sana sangat terbuka. Jika tidak piawai mengelola pernikahan, alih-alih intimacy dan kebahagiaan, kesedihan dan derai air mata sudah menanti.
Sebaliknya jika kepribadian bertumbuh maksimal, kita tidak pernah akan kesepian. Pasangan pastilah teman sejati kita. Anak-anak juga selalu mengerubungi seperti semut. Keintiman dengan Tuhanpun terbangun kokoh. Dengan keluarga indah. Teman-teman pun tidak kurang, ke mana saja Say Hello.
3. Pertumbuhan Paruh Baya
PARUH BAYA. Generativity vs. Stagnation. 40 – 55 th
Stagnation maksudnya Tidak maju-maju. Diam di Tempat…Grak!
Generativity maksudnya suka membagi dan menolong. Melihat anak muda tidak ngiri tapi banyak memberi masukan supaya mereka berhasil. Kok bisa? Karena dia sendiri juga sudah sukses lahir batin plus dunia akherat. Luar biasa!
Tanda-tanda keberhasilannya sudah nampak sejak masa remaja saat menemukan peran yang Tuhan mau dia kuasai dan kerjakan. Katakanlah dia seorang dokter, maka Tuhan telah mengirimkan padanya ribuan pasien yang mengular (baca: antri) ke mana-mana. Kalau dia ahli IT, maka program yang dibuatnya dipakai di ratusan perusahaan. Fuluspun mengalir dengan deras seperti air bah membanjiri daratan.
Dia bangga dengan peranannya di dalam masyarakat. Pujian mengalir dari mana-mana, termasuk isterinya bangga setengah mati dibuatnya. Jika berhasil maka dia akan mendapat nama baru, Mr. Generous. Tuan baik hati. Sementara si Keong sudah lama R.I.P. Gantinya, Tuan Baik Hati selalu membagikan apa yang dia pahami, paling tidak keahliannya sendiri.
Jika gagal bagaimana? Ini yang repot. Jika tidak menemukan peranan yang jitu, hidupnya akan stagnasi. Tidak bertumbuh kemana-mana. Mau kemana? Lah wong fungsinya saja tidak jelas. Saya sedih sekali melihat banyak orang tidak berperan maksimal dalam masyarakat, alih-alih memberkati malah menjadi parasit.
Tahun demi tahun lewat tetapi hidup tidak memberikan arti. Istilahnya asin enggak, terang juga byar pet melulu. Kalau begini ceritanya, kepribadianpun jadi mandeg. Sering mengeluh, berkeluh kesah, muka suram muram. Semua susah dibuatnya.
Tapi, tidak ada kata terlambat! Ini sudah bab terakhir sebelum Anda mengakhirinya sebentar lagi! Cepat-cepatlah berseru kepada yang Empunya dunia ini! Tuhan yang memberikan kuasa untuk menaklukkan bumi dan menguasainya. Mintalah kepada-Nya sebuah kuasa untuk menaklukkan sesuatu.
Zaman dulu yang dikuasai dan ditaklukkan adalah ikan di laut, burung di udara, binatang di darat. Memangnya aku ini tukang ikan, tukang burung atau membuka Pet Shop? Bukan itu maksudnya.
Binatang-binatang ini kalau dibahasakan sekarang, artinya Anda menguasai sebuah ketrampilan atau spesialisasi yang dipakai guna memberkati banyak orang. Ujung-ujungnya, kembali ke peranan yang harus ditemukan sejak usia remaja.
Saya bergumul akan peranan saya sejak usia 20 tahun. Gelisah, tidak menemukan yang tepat. Sangat terlambat rasanya. Saya pernah kuliah di Akuntasi, malas banget kuliahnya. Untung lulus, bekerja sebagai Auditor, bahkan terakhir Finance Manager pernah saya cicipi yang memberikan sumber keuangan dan sedan yang keren. Tapi tiada kepuasan batin di sana.
Saya berteriak-teriak kepada Tuhan. Tuhan siapakah saya sesungguhnya? Apa talenta yang Engkau tanam dalam diri saya? Apa peranan yang harus saya jalankan dalam sisa hidup ini?
Umur 27 saya dibanting setir oleh-Nya. Menyerahkan diri menjadi hamba Tuhan. Hari ini saya makin sadar. Saya bukan orang di belakang meja dengan setumpuk kertas dan kalkulator ngitungin duit orang. Jelas, saya adalah seorang pengkotbah, Public Speaker, adrenalin saya melonjak waktu menjalankan peran ini. Ujung-ujungnya, saya mengalami kepuasan batin yang luar biasa!
Saya yakin sedang menuju Generativity. Hidup yang memberi dan memberi. Sejak umur 27 tahun sampai hari ini saya tidak pernah stagnasi. Puji Tuhan!!!
4. Pertumbuhan Masa Tua
MASA TUA. Ego Integrity vs. Despair. Di atas 55 tahun till The End.
Despair maksudnya putus asa, patah hati dan kehilangan harapan. Kiranya kita dijauhkan-Nya dari yang ini!
Ego Integrity artinya Integritas Pribadi yang Menguat. Orang-orang yang merasa telah menyelesaikan hidupnya dengan baik akan selalu ambisius dalam melewati sisa hidupnya. Tidak putus asa. Tidak hanya menunggu dipanggil Tuhan ke Surga. Ego makin menuju Puncak Integritas. Makin Utuh!
Melihat ke belakang selalu tersenyum, P U A S! Karena tahapan hidup telah dilewati dengan maksimal dan gemilang. Peranan yang dijalankan nampak hasil yang luar biasa. Ribuan orang merasakan tangan, mata, kaki dan pikirannya. Sungguh tidak sia-sia Aku ada di dunia ini! Dia tidak paham yang namanya Habis Manis Sepah Dibuang.
Sepertinya, pertumbuhan ini untuk kaum pria saja deh. Kaum ibu bagaimana? Apa selamanya jadi ibu rumah tangga terus? Ya dan Tidak. Ambil contoh isteriku tercinta, Liana. Sekarang dia memang sedang sibuk-sibuknya membesarkan ketiga anak kami. Seperti yang pernah saya bahas di Bab 1, peran Isteri sebagai Penolong. Sesungguhnya, kami yakin ini adalah investasi besar yang akan memberikan return lipat kali ganda di masa yang akan datang.
Sementara itu, sebagai suami, saya sudah bervisi, Liana akan berperan luar biasa bagi orang banyak nantinya! Setelah putra bungsu kami Joshen menginjak usia tujuh tahun (Sekarang baru 2 tahun). Liana akan kuliah lagi, mengembangkan minatnya di bidang keluarga.
Seterusnya, dia akan menjadi pembicara di sana sini. Banyak orang akan datang konseling. Melalui peran yang dia mainkan, saya yakin banyak keluarga diberkati Tuhan. Liana pun akan puas memasuki masa tuanya. Wajah ceria hati gembira, untung luar biasa karena Tuhan Yesus punya kuasa!
Karenanya, suami isteri harus selalu ada dalam pertumbuhan yang setara. Jangan mandek salah satu. Kalau kejauhan jaraknya repot. Isteri seyogyanya berkembang mewangi dan semerbak sesuai pertambahan umur. Makin umur, makin rupa-rupa ketrampilan dan keahlian menjadi bagiannya. Akhirnya, suami tidak pernah bosan padanya. Ada saja yang baru dibuat isterinya.
Di jemaat kami ada seorang ibu rumah tangga yang hobi sekali merangkai bunga. Bunga dan aksesorisnya saja satu gudang. Setiap minggu, mimbar gereja dihiasnya dengan beraneka ragam bunga model kreasi mutakhir. Suamipun bangga dibuatnya.
Apa keahlian yang Anda kejar? Jangan sibuk mengurus rumah saja. Carilah keahlian yang memberkati banyak orang.
Akhirnya, Berjalan Sampai Ke Batas, Berlayar Sampai Ke Pulau. Mari kita tuntaskan pernikahan sampai maut memisahkan! Mulailah dengan berserulah kepada Yesus.
Sebab di luar Aku, kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
Happy Growing Personally!