Site Loader
D'Botanica (BTC) Mall. P01/01. Pasteur, Bandung.

Ketika masa pacaran, biasanya sangat romantis karena diisi keindahan. Kehidupan seperti di awan: Nonton bioskop, jalan-jalan, ngobrol, makan bersama, pacaran ya begitu, belum ada tanggungjawab, menjalani dan menikmati saja.

Namun setelah menikah, ada berbagai tanggung jawab yang harus dipikul dan tanpa sadar telah mengusir romantisme tersebut.

Ada lima penghalang romantisme dalam pernikahan:

1. Kesibukan.
Pasangan suami isteri (pasutri) jaman sekarang memang terjerat kesibukan, dari pagi sampai malam. Hari demi hari lewat begitu cepat. Baru bangun, tahu-tahu sudah malam lagi. Tiap hari berputar seperti itu.

Kesibukan pasti jadi penghalang romance.
Sibuk apa saja?

a. Sibuk Cari Uang.
Sibuk cari uang untuk bayar cicilan. Cicilan rumah, mobil, HP, credit card, dan rupa-rupa lainnya yang tak terhitung. So, sibuk membayar kebutuhan rumah tangga itu sendiri.

Ada juga yang berpikir kekayaan adalah sumber kebahagiaan, orientasinya adalah uang. Padahal kalau kita bersandar saja pada Tuhan, Dialah yang berkuasa menyediakan segala sesuatu bagi kehidupan kita. Janji Tuhan, “Sebab itu janganlah kuatir akan hari esok, karena hari esok mempunyai kesusahannya sendiri, kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”

Sebelumnya Yesus berkata, “Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”

Inilah janji Tuhan, seharusnya bisa mengerti janganlah mati-matian sibuk menopang seluruh hidup dengan kekuatan sendiri. Digenggam begitu erat sampai Tuhan pun tak bisa masuk.

Tapi mau belajar untuk bergantung total pada Tuhan yang berkuasa memelihara hidup kita, maka kehidupan yang manis & berbuah lebat akan dikaruniakan-Nya pada Anda.

b. Sibuk Pelayanan.
Rapat sana rapat sini. Hati-hati dengan kesibukan pelayanan. Jika lebih dari 3 kali dalam seminggu ada di gereja pasti salah satu dimensi rumah tangga sedang rusak. Karena sibuk pelayanan, akhirnya hubungan pasutri tidak hangat lagi. Karena sibuk pelayanan, hubungan orang tua anak tidak dekat lagi. Pelayanan seringkali kita kaitkan dengan prioritas utama hidup kita. Prioritas nomor satu adalah TUHAN, itu benar.

Namun, jika mengasumsikan pelayanan di gereja = memprioritaskan Tuhan. Jelas ada deviasi di sana. Ada yang berpikir: Pelayanan No. 1, keluarga No. 2. Padahal Tuhan tidak sama dengan pelayanan. Tuhan juga mau kita bertanggung jawab atas keluarga, kesehatan, dan pekerjaan. Tuhan mau hadir memimpin di seluruh dimensi itu.

Tidak harus pelayanan menjadi No. 1, terkadang isteri bisa jadi No. 1. Kenapa? Ya iya kalau dia sakit, kan jadi No. 1, harus diperhatikan & dirawat sampai sembuh.

Jika pelayanan telah menghabiskan diri, sampai hubungan suami-isteri sedingin Kutub Utara, waspadalah! Orang yang matang toh cakap mengatur keseimbangan di dalam berbagai dimensi kehidupannya supaya jangan ada dimensi yang tenggelam!

c. Kesibukan As Happiness.
Ada juga orang yang mencari kebahagiaan dari kesibukan yang ia lakukan. Semakin sibuk, semakin bahagia. Merasa diri penting. Merasa diri tidak penting jika nganggur-nganggur tak ada kerjaan. Sikap seperti ini bisa jadi kecelakaan besar bagi keluarga. Bukankah Tuhan mengatur ritme hidup dengan menghadirkan hari Sabat?

Saya pernah ketemu orang yang dengan bangga berkata, ”Saya tidak punya waktu untuk isteri, saya tidak punya waktu untuk keluarga, saya tidak punya waktu untuk pelayanan bahkan saya tidak punya waktu untuk istirahat. Saya harus bekerja. Kalau saya tinggalkan, pekerjaan itu macet semua. Ngeri ndak sih, punya pasangan seperti gini? Prinsip hidupnya: Hidup untuk kerja, kerja dan kerja saja.

Menghadirkan romance membutuhkan suasana dan energi. Romance tidak bisa dilakukan dalam kelelahan, hanya dapat sisa-sisanya saja.

(bersambung)

Pdt. Chang Khui Fa
Passionate Marriage Mentor

••••
Mari bergabung dalam seminar HYBRID ONSITE & ONLINE. Daftar: https://linktr.ee/FamilyInsight

WONDERFUL LOVE (s*x) IN MARRIAGE

Sebuah seminar yang akan MENGOKOHKAN relasi Anda berdua & memaparkan penyingkapan terdalam tentang KEINDAHAN SEKS dalam PERNIKAHAN, bersama PDT. CHANG KHUI FA, S.E., M.DIV. & DR. DEDE BUDIMAN, SP.PD, M.KES.

🗒️Kamis, 1 Juni 2023 (Hari Libur Kesaktian Pancasila)
🕰️09.00-12.30 WIB.

📍D’Botanica (BTC) BW Room GF Floor.
Jl. Djunjunan 143-149 Bandung.

Pendaftaran Per Couple:
EARLY BIRD sd. 21 Mei only Rp. 100K.
HARGA KHUSUS 22 – 31 Mei Rp. 130K.
HARGA NORMAL 1 Juni Rp. 150K.
(Tempat Terbatas)

Investasi termasuk:
Makan siang, Coffee & Snack, Makalah & Certificate.

📞: 0851- 5521 – 1837 (Admin)

Post Author: admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *