Bab 4
Adventure of Living
Petualangan Dalam Pernikahan
Sungguh asyik pernikahan! Jika dilihat sebagai satu petualangan. Saya teringat film “Stuart Little 2”. Sewaktu Stuart harus pergi sekolah, dia merasa malas dan hanya ingin bersama temannya si burung. Lalu si burung berkata, “Stuart, life is an adventure, once you walk out that door, the adventure is begin.” Kira-kira artinya “Hidup adalah sebuah petualangan, begitu kamu keluar dari pintu itu, petualangan segera dimulai.”
Tepat, hidup adalah sebuah petualangan. Termasuk sewaktu memasuki pernikahan. Yang namanya petualangan, pasti seru dan banyak tantangan.
Saya pernah membaca sebuah buku. Satu kalimat yang membuat saya berpikir-pikir, “…the Truth is, that life is always difficult, whether one is married or not.” Maksudnya, hidup itu pasti sukar, entah Anda menikah atau tidak. Masing-masing ada kesulitannya sendiri. Menikah tidak mudah, jomblo juga tidak gampang. So, mau pilih yang mana?
Menurut saya, mendingan menikah saja, toh sama-sama susah. Bedanya kalau menikah, tidak sendirian menanggung beban. Ada seseorang yang mengasihi, pasti menanggungnya berduaan. Dua buah lidi tentunya lebih kuat daripada satu.
Nah, setelah menyadari bahwa hidup itu penuh tantangan plus berat, bagaimana kita menjalaninya? Pertama, akui saja. Lalu kita hadapi saja dengan semangat bertualang atau “the spirit of adventure”. Semangat ini menghadirkan sukacita dan kekuatan, sehingga setiap kesukaran malah kita nikmati. Enjoy Aja! Seperti sedang pergi jalan-jalan.
Jika pernikahan dilihat dari kaca mata Daily Adventure (petualangan setiap hari) bersama pasangan, maka semua pengalaman menjadi harta berharga. Bernilai dengan segala kekayaan kesulitan dan keberhasilannya. Membuat kita jadi sangat menikmati pernikahan itu.
1. Kemiripan Manusia dengan Allah
Mari kita membingkai konsep yang Allah tanamkan dalam diri manusia. Siapakah manusia itu?
”Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.”
Dalam diri manusia ada karakter-karakter dan kualitas yang mirip Allah. Mirip itu BUKAN sama; mirip DOANG. Misalnya ada teman berkata: “Eh…Kamu kok mirip Ari Wibowo…” Jangan bangga dulu…berarti kamu BUKAN Ari Wibowo, apalagi kalau dilihat dari Monas.
Atau “Makin dilihat…makin dipandang… kamu mirip Tracy Trinita loh…” jelas kamu bukan Tracy, mungkin Terasi.
Manusia mirip Allah, persisnya manusia bukan Allah. Tetapi dalam diri manusia terdapat juga sifat-sifat Allah, misalnya:
- MORALITAS. Mengetahui apa yang baik dan jahat. Moral ditanamkan Allah dalam bentuk hati nurani. Anak-anak usia dua tahun mulai timbul kepekaan terhadap lingkungan sekitarnya dan berkembang pada usia tiga sampai enam tahun, contohnya:
- Di Play Group (Kelompok bermain), bila kekurangan mainan, heran sekali, anak-anak sudah memiliki keinginan berbagi. Mereka bisa merasa kasihan pada temannya yang tidak mendapatkan.
- Waktu saya masih kecil, pernah tidak sengaja menjatuhkan gelas dan PRANG….bunyinya keras sekali…pecahannya tersebar kemana-mana….tiba-tiba muncul perasaan bersalah. Hati nurani sudah beroperasi, dan berkata, “Kamu bersalah, tidak hati-hati…”
- INTELEKTUAL. Kemampuan berpikir, bertindak, serta cakap beradaptasi dan belajar menghadapi sesuatu secara efektif. Melalui intelektual manusia bisa mendapatkan hikmat Allah.
Untuk menjalani dan menikmati hidup pernikahan yang sukses, manusia haruslah memakai hikmatnya semaksimal mungkin. Bagaimana caranya? Terkadang dalam banyak hal, kita merasa “bodoh” tidak tahu harus berbuat apa. Segala cara sudah dicoba dan dipikirkan tapi semuanya gagal, sudah buntu, no way out. Inilah saat yang tepat untuk meminta hikmat pada yang Empunya hikmat itu.
“Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya pada Allah – yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan tidak membangkit-bangkit, – maka hal itu akan diberikan kepadanya.”
Allah kita berhikmat luar biasa. Dia tidak terselami. Manusia juga memiliki hikmat tetapi berbeda dengan hikmat Tuhan.
“JalanKu bukan jalanmu, rancanganKu bukan rancanganmu.” Bedanya seperti langit dan bumi. Hikmat manusia tentu saja tidak dapat menandingi dalamnya, tingginya, lebarnya, dan panjangnya hikmat Allah.
Pada saat terpojok, dan harus mengambil keputusan yang sangat sulit, apa yang kita pilih? Manusia selalu mengambil keputusan yang dilihat menguntungkan. Tidak demikian Tuhan, jikalau hikmat Tuhan hadir mungkin Dia akan membimbing kita mengambil keputusan merugikan, tetapi…dibalik kerugian ada keuntungan besar yang hanya dapat dilihat setelah tahun-tahun berlalu. Itulah hikmat Tuhan. Hikmat adalah kemampuan untuk memilih yang Tuhan mau dan kita cakap melihat pilihan itu!
- IMMORTALITAS. Kekekalan.
Apa bedanya kekekalan Allah dan manusia? Allah tidak ada awal, tidak ada akhir, artinya dari kekal sampai kekal. Allah sudah ada sewaktu segala sesuatu ada dan tetap ada ketika segala sesuatu lenyap.
Manusia: Ada awal saat dia dilahirkan tapi tidak ada akhir karena rohnya kekal. Tubuh jasmani secara fisik akan mengalami kematian, tetapi roh tetap ada.
Kalau roh manusia kekal, mengerikan jika berakhir di neraka kekal. Berarti penyiksaan yang tiada habisnya. Apa yang harus kita perbuat supaya tidak berakhir di sana?
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.” Demikianlah perkataan Tuhan kita Yesus Kristus.
Didampingi ketiga kemiripan di atas, ada sebuah kemiripan lagi yang sungguh luar biasa. Anda harus mengalaminya dalam kehidupan pernikahan!
(bersambung)
2. Spirit of Adventure. The Creation.
SPIRIT OF ADVENTURE. Semangat Berpetualang. Inipun sifat Allah yang seharusnya ada dalam diri manusia. Hidup yang singkat ini jadikan sebuah petualangan. Jelas tiap orang lain-lain ceritanya.
Orang yang tak mempunyai Spirit of Adventure akan menjalani hidup layaknya rutinitas. Hari demi hari berlalu sampai tidak terasa rambut sudah memutih. Sebaliknya, orang yang berspirit, akan menikmati setiap detik dalam hidupnya. Pada waktu mengalami kesulitan dan tekanan, dia memakluminya sebagai satu tantangan. Siapa takut?
Salah satu contoh Spirit of Adventure-nya Allah adalah The Creation (Penciptaan). Allah bersemangat mencipta. Yang awalnya kosong, menjadi ada. Dia mencipta untuk kemuliaan-Nya sendiri. Sewaktu mencipta, Allah memasuki suatu dimensi yang dahsyat.
Manusiapun bisa mencipta, karena memiliki kecakapan intelektual. Apa bedanya ciptaan Tuhan dan manusia? Tuhan mencipta Creatio Ex Nihilo: dari tidak ada menjadi ada; sedangkan manusia dari ada menjadi ada. Bentuknya berubah tapi meningkat kualitasnya.
Contoh: Telepon dirakit dari benda-benda yang sudah ada. Ada plastik, ada besi, ada karet. Berkat kemahiran creation manusia, telpon yang dulu berkabel berkembang menjadi Hand Phone (HP) yang wireless. HP dulu besar sekali, persis sepatu pria ukuran 42. Sekarang, makin kecil mungil, tipis dan sangat canggih fasilitasnya. Bisa ngefax, browsing internet, main game, motret, nonton TV, dengar radio dan lain-lain.
Sewaktu Allah mencipta, Dia memiliki antusias. Waktu manusia mencipta, mirip antusiasnya. Sewaktu kita menemukan ataupun membuat hal yang baru ada satu perasaan berkobar-kobar yang sulit digambarkan. Pokoknya, seru!
Antusias dalam bahasa aslinya berarti Feeling God Within One Self, merasakan Tuhan dalam diri kita. Perasaan bergairah, yang dicurahkan dari api Spirit of Adventure of God yang menyala-nyala.
Cobalah untuk berkreasi, mencipta sesuatu dan tidak hanya melakukan yang rutin saja. Berdoa minta kepada Tuhan yang adalah sumber hikmat, supaya Anda tahu apa yang harus dicipta. Antusiasme pasti bertamu di hati Anda!
Saat menulis buku ini saya merasakan antusias yang luar biasa! Mata melotot terus! Tenaga tak ada habisnya. Tidur malam bangun pagi. Demi menyelesaikannya menjadi maha karya yang indah.
3. Petualangan Anak-Anak Allah
Alkitab banyak menceritakan adventure anak-anak Tuhan, misalnya :
- Nuh dengan petualangan hebatnya. Tuhan meminta Nuh membuat kapal raksasa karena Tuhan ingin menenggelamkan dunia yang telah jatuh dalam dosa. Nuh adalah seorang yang bergaul karib dengan Tuhan.
Ketika kita menghadirkan Tuhan dalam pernikahan; pernikahan itu tidak akan boring, tetapi kasih karunia Tuhan yang selalu baru pasti akan kita alami.
Dalam The great adventure tidak ada yang namanya bosan, setiap pagi selalu mendapatkan pengalaman baru dan seru!
2. Di dalam petualangan yang seru tadi pasti ada janji Tuhan. Contohnya, Abraham. Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.”
Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya, dan Lotpun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran.
Ada janji Tuhan bagi Abraham. Dia memulai petualangan dahsyatnya dengan penuh antusiasme, ada takut, gentar, kegairahan tapi semuanya itu membuat Abraham makin bersandar kepada Tuhan.
- Musa. Petualangannya diawali dengan pertemuan dirinya dengan Tuhan saat melihat semak duri yang terbakar tetapi tidak hangus. Saat itu juga Tuhan menyatakan diri-Nya. Musa lalu memimpin dua juta orang Israel keluar dari Mesir. Tuhan membawa mereka ke Laut Teberau dan melalui Musa dibelahlah laut itu supaya mereka dapat menyeberang. Tuhan membuka Jalan.
- Yosua dan orang Israel merobohkan tembok Yerikho. Setelah 40 tahun mereka harus melewati tembok Yerikho yang tinggi dan tebal tapi Tuhan berkata,”Jangan takut! Kelilingi saja, nanti Aku yang akan menghancurkannya.” Janji Tuhan luar biasa! Setelah mengelilingi tembok Yerikho tujuh kali, akhirnya roboh dengan sendirinya! Kok bisa? Tuhanlah yang bertindak! Dengan mata kepala sendiri orang Israel melihat kuasa Tuhan.
Dalam hati mereka berkata, ”Tuhanku keren juga. Ruaaarrrr biasa!” Ada suatu perasaan thrilling, antusias, dan takut tetapi membuat makin bersandar kepada Tuhan Allah.
5. Di Perjanjian Baru kita melihat Allah inkarnasi menjadi manusia yaitu Tuhan Yesus. Aneh sekali, saat itu terang datang ke dalam dunia, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ketika terang itu datang ke dunia terjadi petualangan yang dahsyat pada diri seorang wanita desa, Maria.
Tiba-tiba, malaikat menyatakan diri kepadanya. Bagai kejatuhan bulan, Maria harus mengandung bayi kudus yang berasal dari Roh Allah. Di masa mengandung sampai melahirkan, dia adalah wanita yang suci artinya masih perawan. Inilah keanehan dan pengalaman luar biasa!
Sewaktu Yesus sudah lahir, akhirnya Yusuf dan Maria juga terlibat petualangan-petualangan yang menegangkan. Kita tahu Herodes mau membunuh Yesus. Oleh perintah malaikat mereka harus lari ke Mesir, sampai akhirnya Herodes mati, mereka kembali tapi bukan ke Betlehem melainkan ke Nazaret, kota yang sama sekali tidak pernah mereka kunjungi.
6. Ketika Yesus memasuki masa pelayanan, Dia telah genap berumur 30 tahun. Yesus memanggil ke-12 murid-Nya. Setelah dipanggil mengikut Tuhan, 12 murid yang awalnya kehidupannya biasa-biasa saja, menjadi luar biasa! Antusiasme dialami hampir tiap hari!
Petrus tadinya cuma menangkap ikan dan melaut. Hari-harinya dilewati di atas perahu; Matius pemungut cukai, tiap hari ngitungin uang orang, walah hidupnya bosan sekali.
Tapi tatkala bertemu Tuhan Yesus, hidup mereka berubah total. Mereka sangat terkesima akan apa yang Yesus lakukan. Yesus meredakan angin ribut, sampai mereka berkata,”Siapa orang ini?” Yesus mencelikkan mata orang yang buta sejak kecil, orang lumpuh menjadi bangkit berdiri berjalan, bahkan menari-nari. Lazarus dibangkitkan dari kematian setelah empat hari. Lima roti dua ikan menjadi 5.000 orang makan dan masih sisa 12 bakul. Mereka semua tercengang-cengang.
Kalau kita hidup di jaman itu, maka saya ingin menyatakan sekali lagi: The Spirit of Adventure ada pada diri Tuhan Yesus Kristus dan menular kepada para murid.
Tuhan tidak berubah, dahulu, sekarang sampai selamanya. Saat ini, Tuhan juga ingin Anda memasuki dimensi-dimensi yang tidak pernah terpikirkan. Apa yang tidak mungkin menjadi mungkin, and It’s Happened!
Kami juga memiliki pengalaman bersama Tuhan yang tidak terlupakan seumur hidup. Setelah menikah, di lima tahun pertama pernikahan, kami pernah menempati lima rumah! Bayangkan, kami berpindah-pindah 1 tahun 1 rumah, bukan karena kaya, tapi karena memang rumah kontrakannya habis.
Di ujung masa kontrakan berakhir, waktu itu kami bergumul. Berseru kepada Tuhan dan… Ia membuka jalan! Anehnya, sampai hari ini rumah yang kami tempati, semakin baik dan luas.
Sungguh, ini adalah anugrah besar yang hadir dalam hidup kami. Akhirnya, di tahun ke lima, kami sekeluarga pindah kota dari Jakarta ke Bandung. Pertama kalinya, pindah rumah ke luar kota adalah sebuah Great Adventure!
Setelah menetap di Kota Bandung, kami mencoba menyelami kota ini. Mencari tempat-tempat yang enak yang bisa kami nikmati berdua. Dimana resto yang enak? Dimana tempat Hang Out yang asyik? Dulu kami tidak punya kampung. Sekarang kami punya kebiasaan pulang kampung seperti kebanyakan orang. Going Home to Kampung Metropolitan Jakarta.
Tadi di awal saya mengatakan hidup ini sukar. Walau berat, yang menolong kita adalah pemahaman bahwa Tuhan mencintai kita. Dia mau kita mendapatkan kepuasan hidup, apapun kondisi hari ini.
Mungkin Anda sedang frustasi atau mengalami penderitaan tapi kita tahu bahwa Tuhan punya rencana yang indah. Karena pemahaman ini kita berani untuk menjalani hidup yang sesungguhnya. Live A Real Life bukan A Dream Life. A Dream Life adalah hidup dalam MIMPI. A Real Life adalah hidup NYATA yang dihadapi bersama dengan Tuhan.
(bersambung)
- Adventure Without God
Rutinitas Yang Membunuh
Sekarang, kalau manusia tidak berinteraksi dengan Tuhan, apa yang terjadi?
Pertama, rutinitas yang membosankan. Tetapi dalam rutinitas itu, kita harus sadar bahwa 99% pekerjaan Tuhan repetisius. Repetisius adalah pengulangan demi pengulangan, Tuhan setiap pagi menerbitkan matahari, Tuhan terus mendatangkan hujan, Tuhan menyediakan oksigen, Tuhan terus menyediakan makanan bagi kita. Tuhan tidak pernah berhenti bekerja di dalam rutinitas.
Tuhan terus memberikan hal-hal yang kita perlukan setiap hari. Anda mungkin tidak menyadari bahwa Tuhan mengulang pekerjaan-Nya hari lepas hari. Tuhan juga melakukan hal-hal yang rutin. Bosankah Dia? Wah kalau Dia bosan, cilaka kita!
Apakah Anda merasa bosan dengan rutinitas? Mari mencoba menghidupinya dan mengerjakan pekerjaan rutinitas dengan bersemangat. Tuhan ada di sana!
Akhirnya, dengan pertolongan Tuhan bersemangat dan bergairah mengerjakan rutinitas tersebut.
Liana pernah merasa bosan masak. ”Mau masak apa ya hari ini? Kok rasanya resepnya itu lagi-itu lagi. Mau masak ayam goreng, kayaknya baru kemarin. Masak apa ya…aduh bosan aku!”
Tapi hari itu, Liana berdoa, ”Aduh Tuhan mau masak apa hari ini?” Rupanya, the spirit of adventure mampir bertamu.Tiba-tiba, dia masak steak dan enak buanget! Seumur hidup Liana tidak pernah masak steak. Puji Tuhan karena berdoa hal yang boring berubah fun.
Mungkin Anda saat ini mengalami kebosanan, datanglah kepada Tuhan, dahsyat sekali. Kalau Anda datang dengan penuh kerendahan hati, jujur, tulus dan terbuka maka Tuhan akan memimpin dan akan menganugerahkan pengalaman-pengalaman yang baru.
Mungkin Anda saat ini boring menjalani kehidupan pernikahan, cobalah berdoa. Suami isteri berpegangan tangan dan nyatakan, ”Tuhan kami perlu kesegaran, antusiasme, dan dimensi yang baru dalam pernikahan kami, kiranya Tuhan menganugerahkan spirit of adventure bagi kami berdua.” Lihatlah Tuhan akan menjawab! Ia adalah sumber segala sesuatu yang baru. Dia pasti akan mencurahkannya bagi Anda berdua!
Adventure In Sin
Kedua, manusia telah mengalami Total Depravity atau kerusakan total. Setelah jatuh dalam dosa, apa yang membuat manusia antusias dan bergairah?
Hal-hal yang berdosa! Makin berdosa makin seru. Orang-orang yang tidak berinteraksi dengan Tuhan bisa bosan dan jenuh luar biasa. Bagaimana mengenyahkan kebosanan ini? Di luar Tuhan, tiada lain petualangan dalam dosalah yang paling memberikan kegairahan!
Makanya, umur bertambah, dosa juga makin merajalela. Mengerikan sekali! Itulah yang menjadi penyebab kerusakan banyak rumah tangga. Ada suami yang bosan dengan isteri, teman-temannya menganjurkan,”Ayo ke pelacur sekali-sekali, enggak pa pa kok, pasti habis itu pulih kembali.” Nasehat apaan tuh?!!
Atau di kantor, saat kebosanan itu begitu menguasai. Bagaimana mengusirnya? Sekali-kali pergi dengan teman kantor yang wanita, makan berduaan. Enggak apa-apa kan…cuma makan siang. Tetapi yang satu kali itu sudah membuat perasaan gairah meningkat. Suami merasa seru kalau ada wanita yang baru, yang wanita sami mawon. Wah ngobrol sama dia enjoy banget. Tanpa sadar, dosa sudah mengintip dan ingin menjatuhkan.
Antusias di dalam Tuhan adalah Feeling God Within One Self. Sebaliknya, keberdosaan adalah Feeling Evil Within One Self. Ada orang-orang berbuat dosa dan mengalami gairah yang keliru. Kegairahan ini membuat ketagihan, misalnya suami yang suka pergi karaoke malam-malam, bertemu dengan orang-orang yang tidak mengenal Tuhan. Dalam kegelapan jelas bahaya, nenek bilang tidak boleh berduaan.
Situasi yang menimbulkan kegairahan di dalam dosa ternyata memisahkan suami isteri bahkan memberikan kepalsuan. Misalnya dengan menonton pornografi berdua, dilanjutkan hubungan seksual. Sesungguhnya sudah merusak relasi mereka. Suami isteri tidak lagi saling mengenal, tetapi hanya menjadi objek seks, pelampiasan hawa nafsu.
Apapun yang membuat kita antusias dalam keberdosaan, arahnya pasti menuju kehancuran pernikahan. 3 D yaitu: Dysfunction, Distress, Divorce, jelek semuanya.
Dysfunction, keluarga yang tidak berfungsi; Distress mengalami stress berkepanjangan, sampai Divorce, bercerai. Saya ingin bertanya, apakah yang membuat Anda antusias? Berjalan bersama dengan Tuhan? Atau melakukan segala dosa ?
(bersambung)
5. Signs of Adventure From God
Lalu, Adventure yang dari Tuhan seperti apa? Ada beberapa tanda:
Pertama, Love hadir. Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?” Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”
Dalam adventure bersama Allah, dapat kita rasakan, tambah mengasihi Tuhan, makin mengasihi keluarga, lebih mengasihi diri dan mengasihi ciptaan Tuhan (tidak merusak). Hasilnya, semakin bersyukur kepada-Nya.
MASUKKAN BOX
Mie Ayam
Saya suka sekali makan mie ayam, kalau ada yang kasih tahu lokasinya, pasti saya pergi mencoba. Ini juga adventure loh dalam hal yang sederhana: Menikmati ciptaan Tuhan. Suatu ketika di Jakarta ada yang memberi tahu lokasi mie ayam yang baru. Dengan semangat 45 saya pergi ke sana.
Waktu saya makan mie ayam itu, saya sampai mengerenyitkan dahi…eh enak sekalee! Waktu diawal saya sudah berdoa makan. Karena sungguh lezato, sambil makan saya terus memuji Tuhan, ”Oh Tuhan, terima kasih Kau telah menciptakan ayam, puji Tuhan! (Baru kali itu saya benar-benar bersyukur dari hati terdalam bahwa di dunia ini ada yang namanya Chicken).
Eh, mie ayam ini memang benar-benar mengguncang lidah. Saya tidak tahan bersyukur untuk kedua kalinya,” Tuhan, terima kasih Engkau telah menciptakan si Tukang Mie Ayam ini…dia bisa bikin mie ayam sampe enak sekali! Dari jauh saya melihat Mr. Mie-nya banjir keringat melayani para pelanggan.
Selesai makan, ada sukacita yang meluap-luap. Bersyukur pada Tuhan!
BOX SELESAI
Anda jenuh akan hidup ini? Minta Tuhan membawa Anda dalam petualangan yang baru, mungkin yang sederhana cuma makan-makan. Tetapi Tuhan senang sekali jika kita bisa mengucap syukur dalam hal yang paling sederhana sekalipun.
Tanda kedua, Responsibility. Bertanggung jawab.
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya. Barangsiapa berbuat kesalahan, ia akan menanggung kesalahannya itu, karena Tuhan tidak memandang orang.
Melalui adventure, mungkin tidak bersama orang lain. Mungkin kita menikmati keindahan alam atau pergi ke tempat-tempat baru. Kita melakukan segala sesuatu, apapun yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu untuk Tuhan dan bukan untuk manusia sehingga kita harus bertanggung jawab di dalam apapun yang kita perbuat. Jadi dalam adventure timbul tanggung jawab dan sukacita besar karena dipercaya Tuhan.
Tanda ketiga, Freedom. Bebas. Dalam hal apa saja?
- Dalam hal mengembangkan talenta yang Tuhan berikan. Di Buku Purpose Driven Life, Rick Warren mengatakan manusia bisa menyimpan 100 Triliun Fakta, bisa mengatasi 15,000 keputusan dalam satu detik, hidung kita bisa mencium 10.000 wewangian, setiap manusia memiliki 500-700 skills.
Saya pernah tanya Liana,”Kamu punya berapa skills?” “Rasanya tidak lebih dari 20,” jawab Liana. “Tapi kalau satu orang bisa 500 – 700 skills wah saya jadi semangat untuk mencari tahu yang lainnya.” “Yang saya tahu sekarang saya bisa naik sepeda, nyetir mobil, masak indomie, apa lagi ya…?” ujar Liana sambil berpikir-pikir.
Kalau bisa mencapai 500 – 700 skills, wah… di dalam merayakan adventure. Tentu kita bebas mengembangkan talenta sampai maksimal. Ini adalah suatu pengalaman yang indah. Menurut penelitian kebanyakan manusia hanya menggunakan otaknya 0,00 sekian %. Jadi belum ada 1 koma sekian, karena memang teknologi membuat kita males, ada kalkulator dan remote control. Pencat-pencet semua beres.
(2) Bebas mengembangkan Personality dan karakter kita. Kembangkan ke arah mana? Ke arah lebih dewasa. (Untuk lengkapnya lihat Bab 7 Emotional Maturity). Kita memiliki banyak emosi: sedih, marah, senang, gelisah, kadang gado-dago. Banyak sekali! Semua boleh kita miliki.
…. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. I’m fearfully and wonderfully made.
Dalam diri manusia bahkan sejak pembentukan manusia dalam rahim ibunya, ada satu petualangan Tuhan yang indah. Ajaib sekali pembentukan ini sehingga kita harus mengekspresikan pembentukan diri kita apa adanya dengan bebas.
(3) Tidak kaku, maka mampu membreak rutinitas kehidupan. Tidak terjebak di dalamnya. Saya pernah mendengar ada orang yang seperti ini… Jam 5 dia sudah ada di satu tempat, jam 10 ada di tempat lain, jam 12 sudah balik ke tempat semula. Bisa ditebak ada di mana orang tersebut pada jam tertentu. Orang seperti ini memang sangat disiplin tapi bila tidak dibreak, tentu sangat membosankan.
Orang yang memiliki spirit adventure tidak terjebak rutinitas. Dia berani berpikir berbeda, berani merasakan yang lain, berani bertindak yang tidak biasanya. Berani menikmati macam-macam dan rupa-rupa, asal bersama Tuhan.
(4) Kreatif dan Inovatif. Dia trampil mencipta hal-hal baru, berkreasi dan berinovasi. Liana kreatif dan inovatif dalam dunia masak-memasak. Semuanya dicoba, dari ini itu sampai akhirnya… Aneh. Luar biasa!
Saya ini tester dari inovasinya. Baik juga setelah masak ini dan itu, kadang ada yang enak, setengah enak…bahkan… tidak enak. Yang penting Fun. Asyik aja!
Jadi syaratnya cuma satu, semua dimiliki hanya oleh orang-orang yang sudah dibebaskan Tuhan, bukan lagi budak dosa.
Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya. Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”
Jawab mereka: “Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapapun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?” Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa. Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah. Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka.”
The Truth will set you free. Persisnya, di dalam Tuhan ada spirit of adventure yang benar-benar bebas. Tapi bebas yang tidak berdosa karena Yesus telah memerdekakan kita.
Hidup yang penuh adventure ada sukacitanya plus penderitaannya, tetapi juga ada kesuksesannya, so hidup menjadi berwarna-warni bukan black and white tapi ada ijo, kuning, biru, jingga dan teman-temannya.
Adventure tak selalu sukses. Orang yang sukses pun sering kali bertanya-tanya,” Untuk apa semua yang Saya lakukan? Apa arti semua kesuksesan Saya?” Kalau belum mengenal Tuhan pasti suka bertanya-tanya karena…segala kesuksesanpun kesia-siaan dan usaha menjaring angin. Tidak ada Tuhan bersamanya.
Kesuksesan dapat menjadi penjara. Orang sukses pasti terus ingin berada dalam puncak keberhasilan. Karena ingin terus berada sana, tanpa disadari malah mengalami stagnasi karena sudah ada di puncak. Mau kemana lagi? Orang yang diam di tempat pada dasarnya sedang mundur. Terjebak dalam kesuksesan tidak bisa kemana-mana sementara periode kehidupan masih teramat panjang.
Seperti cerita nabi Elia di Alkitab, kesuksesan seperti apa yang lebih hebat dari kesuksesan Elia? Elia membawa kemenangan Tuhan atas 450 nabi Baal. Mereka semua berhasil dibasmi oleh Elia. Hebat sekali. Tapi apa yang terjadi setelah itu? Elia pergi ke padang gurun dia menderita depresi dan ingin mati.
Tapi cerita ini tidak berakhir di sana. Di dalam depresi dia mengalami personal encounter with God. Dia berinteraksi dengan Tuhan. Inilah The Great Adventure bersama Allah dan dia dipulihkan kembali.
Tuhan beri dia makan, istirahat, dan penghiburan sehingga memiliki antusias lagi. Kita dapat mengambil kesimpulan hanya bersama dengan Tuhan yang hidup, dapat memiliki petualangan indah apapun keadaan kita.
Have a great adventure with God!
(bersambung)
6. The Great Adventure In Couple Ministry
Great Adventure adalah petualangan yang hebat. In Couple Ministry adalah pelayanan bersama suami isteri.
Wow, memasuki bagian ini, saya bersemangat sekali untuk mensharingkannya. Melayani Tuhan bersama orang yang kita kasihi, seperti memasuki dunia petualangan yang penuh sensasi. Kami berdua mengalami dan sangat menikmatinya.
MASUKKAN BOX
Siaran Berdua
Siaran kami pernah disiarkan Live dari Studio sebuah Radio Swasta di Jakarta pada pukul 23.00-24.00 sekali seminggu. Biasanya dua jam sebelumnya, kami sudah berangkat. Rutenya selalu ke rumah mamanya Liana untuk menitipkan Jostein, saat itu usianya dua tahun. Untung letak rumah kami berdekatan.
Setelah itu, kami mencari restoran di sepanjang perjalanan ke studio. Tiap minggu kami melanglang buana dari satu resto ke resto lain. Persiapan ulang siaran. Mencari firman Tuhan yang pas dengan tema malam itu, mempelajari, memperbincangkan dan mendalaminya lalu mengaitkan dengan kehidupan kami sehari-hari.
Kami mencoba merefleksikan apa yang akan kami siarkan dengan kehidupan pernikahan kami. Dimensi pikiran kami diperluas. Pernikahan kami diperkaya. Ketika tiba waktu siaran, giliran Tuhan yang bekerja, memberkati semua pendengar, siapapun mereka, dimanapun mereka berada! Wah, seru sekali, bahkan perasaan antusias itu masih terngiang-ngiang sampai sekarang!
BOX SELESAI
Bagaimana dengan Anda? Inginkah anda memasuki adventure bersama pasangan untuk melayani Tuhan? Get ready! Fasten your seatbelt! We are ready to go!
Tujuan pernikahan adalah menjadi partner Allah dalam menggarap dunia ini. Bersama pasangan, dengan pimpinan Tuhan mari masuki ”The Great Adventure in Couple Ministry” Niscaya pernikahan Anda akan menjadi kaya dan indah!
Siapa contoh pasutri di Alkitab yang mengalaminya?
Akwila dan Priskila.
Mari kita telaah beberapa bagian Kitab Suci yang menceritakan pengalaman seru mereka.
Kemudian Paulus meninggalkan Atena, lalu pergi ke Korintus. Di Korintus ia berjumpa dengan seorang Yahudi bernama Akwila, yang berasal dari Pontus. Ia baru datang dari Italia dengan Priskila, isterinya, karena kaisar Klaudius telah memerintahkan, supaya semua orang Yahudi meninggalkan Roma. Paulus singgah ke rumah mereka.
Dan karena mereka melakukan pekerjaan yang sama, ia tinggal bersama-sama dengan mereka. Mereka bekerja bersama-sama, karena mereka sama-sama tukang kemah.
Paulus tinggal beberapa hari lagi di Korintus. (beberapa hari dalam bahasa aslinya cukup lama yaitu 18 bulan). Lalu ia minta diri kepada saudara-saudara di situ, dan berlayar ke Siria, sesudah ia mencukur rambutnya di Kengkrea, karena ia telah bernazar. Priskila dan Akwila menyertai dia.
Lalu sampailah mereka di Efesus. Paulus meninggalkan Priskila dan Akwila di situ. Ia sendiri masuk ke rumah ibadat dan berbicara dengan orang-orang Yahudi.
Siapakah Priskila dan Akwila?
Mereka adalah sepasang suami istri biasa. Sangat ramah dan suka menerima tamu di rumahnya. Pekerjaannya adalah tukang kemah. Awalnya mereka tinggal di Roma sampai kemudian ada perintah dari Kaisar Claudius yang mengumumkan semua orang Yahudi harus meninggalkan Roma.
Saat itulah Akwila dan Priskila terusir dari Roma. Akhirnya mereka pindah ke Korintus. Berdua mencoba untuk wiraswata di Korintus. Di kota yang ramai ini, mereka memulai lagi kehidupan dengan keahlian yang dimiliki yaitu membuat kemah. Kemah adalah kebutuhan primer saat itu. Perjalanan antar kota yang jauh seringkali memaksa orang-orang harus menginap di jalan. Berkemah. Kehidupan Akwila dan Priskila seperti orang-orang pada umumnya. Bekerja.
Setiap hari berdagang. Bangun pagi, buka toko, jaga toko, bikin kemah, seharian melayani pembeli, tutup toko, tidur dan besoknya mengulang yang sama. Sebuah kehidupan yang biasa saja…
Sampai suatu ketika hidup mereka berubah! Bagaimana awalnya? Ceritanya begini…
Siang itu, tiba-tiba datang seorang laki-laki yang penuh debu. Jalanan kala itu memang belum beraspal seperti sekarang. Laki-laki ini sudah berjalan jauh, puluhan kilometer dari Atena. Dia sedang melakukan perjalanan penginjilan yang telah Tuhan tetapkan baginya. Ia merasa begitu lelah.
Laki-laki ini memperkenalkan diri kepada Priskila dan Akwila, ”Halo, nama saya Paulus, senang sekali bertemu kalian.”
Mereka bertanya, ”Anda dari mana dan mau kemana?
”Saya baru saja dari Atena dan berencana untuk tinggal beberapa hari di sini untuk mengabarkan sukacita besar kepada penduduk di Korintus ini.” ”Apakah di sini ada sinagoge?” tanya Paulus.
”Oh iya ada. Dekat sini ada rumah ibadah.”
Tepat pikir Paulus, ”Okey, boleh tidak saya bekerja dengan Anda.”
”Apa keahlianmu?”
”Saya ahli membuat kemah.”
”Kebetulan sekali, kami sedang kebanjiran pesanan. Kalau begitu, bekerjalah di sini. Tinggallah bersama kami juga. Di belakang ada kamar kosong. Kami juga mau mendengar kabar sukacita yang kau bawa itu. Ceritakanlah pada kami.” Ajak Priskila dan Akwila bersamaan.
Singkat cerita, Paulus tinggal bersama Priska dan Akwila selama 18 bulan.
(bersambung)
Great Adventure Akwila dan Priska
Saat itulah great adventure pasutri ini dimulai.
Tuhan adalah Yahweh yang mereka sembah, tetapi saat Paulus hadir, mereka mulai sadar bahwa Tuhan bukan hanya Tuhan yang hanya menerima penyembahan saja tapi juga Tuhan yang bertindak dan terlibat langsung dalam kehidupan manusia. Sebab itu, kehidupan yang tadinya biasa mulai menjadi luar biasa.
Ketika itu, Paulus setiap malam mengobrol dengan Priskila dan Akwila. Setelah toko tutup. Paulus bercerita mengenai perjalanan hidupnya, dari seorang penganiaya sampai menjadi pemberita Injil Kristus. Cerita tidak sampai disitu. Yang terutama adalah siapakah Yesus yang Paulus kenal, Dia adalah Mesias Sang Juru Selamat bagi seluruh umat manusia.
Mereka tertarik akan cerita ini. Selama 18 bulan Paulus tinggal bersama mereka. Pelan-pelan Priskila dan Akwila makin mengenal Yesus dan akhirnya menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadi.
Kedatangan Paulus membawa berkat besar bagi Priskila dan Akwila.
Setelah itu Paulus harus meninggalkan Korintus, dia minta diri kepada saudara-saudara di situ dan berlayar ke Syria sesudah mencukur rambut di Kengkrea karena ia telah bernazar. Nah, yang menarik Priskila dan Akwila ikut ke Efesus! Pekerjaan mereka bagaimana dong?
Kemungkinan selama 18 bulan, usaha mereka diberkati Tuhan dengan limpah. Mereka pasti menemukan orang yang bisa dipercaya guna meneruskan bisnis kemah di Korintus.
Pasutri ini ikut menyertai perjalanan penginjilan Paulus. Luar biasa!
Priskila dan Akwila harus meninggalkan comfort zone, satu wilayah nyaman. Sudah lebih dari 18 bulan mereka di Korintus. Berarti sudah ada penghasilan tetap. Bukankah setiap orang mencari kehidupan seperti ini. Mau apa lagi?
Mengapa mereka mengambil keputusan untuk ikut Paulus?
Saya yakin, ada satu panggilan Tuhan yang khusus kepada Priskila dan Akwila dan mereka mentaati-Nya.
Bagaimana kalau hari ini panggilan itu ditujukan kepada Anda berdua?
Ingat tujuan pernikahan Kristen adalah sebagai partner Allah di dalam menggarap dunia, memberikan rasa asin dan terang bagi dunia yang hambar dan gelap ini. Sebagai suami isteri kita tidak dipanggil hanya untuk memberkati keluarga saja tapi setelah berkat melimpah, kita juga dipanggil menjadi tangan-Nya Tuhan untuk menyalurkannya bagi orang lain.
Sampailah mereka di Efesus. Paulus meninggalkan Priskila dan Akwila disitu, ia sendiri masuk ke rumah ibadah dan berbicara dengan orang-orang Yahudi.
Sementara itu datanglah ke Efesus seorang Yahudi bernama Apolos, yang berasal dari Aleksandria. Ia seorang yang fasih berbicara dan sangat mahir dalam soal-soal Kitab Suci.
Ia telah menerima pengajaran dalam Jalan Tuhan. Dengan bersemangat ia berbicara dan dengan teliti ia mengajar tentang Yesus, tetapi ia hanya mengetahui baptisan Yohanes.
Ia mulai mengajar dengan berani di rumah ibadat. Tetapi setelah Priskila dan Akwila mendengarnya, mereka membawa dia ke rumah mereka dan dengan teliti menjelaskan kepadanya Jalan Allah.
Karena Apolos ingin menyeberang ke Akhaya, saudara-saudara di Efesus mengirim surat kepada murid-murid di situ, supaya mereka menyambut dia. Setibanya di Akhaya maka ia, oleh kasih karunia Allah, menjadi seorang yang sangat berguna bagi orang-orang yang percaya.
Apa yang Priskila dan Akwila lakukan di Efesus?
Mereka telah dipersiapkan menjadi partner Allah. Mereka bertemu dengan seseorang bernama Apolos, Apolos pengkotbah, seorang yang fasih berbicara dan sangat mahir dalam soal Kitab Suci tapi hanya mengetahui baptisan Yohanes. Ada sesuatu yang kurang utuh dalam pengajarannya. Dia belum mengenal Yesus.
Priskila dan Akwila masuk ke dimensi baru dalam perjalanan hidup mereka. Mereka memanggil Apolos untuk main ke rumah, waktu bertemu, Priskila dan Akwila berkata, ”Apolos, pengajaranmu sangat baik, engkau penuh semangat dalam berkotbah; tapi ada satu hal yang belum kau mengerti mengenai baptisan. Ada yang lebih besar dari baptisan Yohanes yaitu Tuhan Yesus Kristus. Ia telah bangkit dari kematian dan barang siapa yang percaya kepada-Nya akan diselamatkan. Yang percaya akan mengalami kelahiran baru.”
Sungguh cara bijaksana yang dilakukan Priskila dan Akwila yaitu tidak mengecam Apolos di muka umum, tapi memanggil dengan baik, diajak ke rumah, kemudian diajak ngobrol sampai akhirnya Apolos sadar! Oh ternyata Mesias itu betul-betul telah mati dan bangkit.
Kehadiran Rasul Paulus di Korintus telah memberkati kehidupan Priskila dan Akwila yang juga akhirnya memberkati kehidupan Apolos di Efesus. Sekarang Apolos menjadi pengkotbah besar yang mengabarkan Kristus Yesus.
Apolos ingin menyebrang ke Akhaya, saudara-saudara di Efesus mengirim surat kepada murid-murid disitu supaya mereka menyambut dia. Setibanya di Akhaya maka Apolos dengan kasihnya akan Allah, menjadi orang yang sangat berguna bagi orang-orang yang percaya.
Tercatat Di Alkitab.
Begitulah sekilas kisah Priska dan Akwila. Masih banyak pelayanan yang mereka lakukan di dalam mengiringi perjalanan Rasul Paulus.
Rasul Paulus menuliskan dalam Kitab Roma nama pasutri ini, mereka dituliskan bersama-sama, seakan tidak terpisahkan:
Sampaikan salam kepada Priskila dan Akwila, teman-teman sekerjaku didalam Kristus Yesus. Mereka telah mempertaruhkan nyawanya untuk hidupku. Kepada mereka bukan aku saja yang berterimakasih, tetapi juga semua jemaat bukan Yahudi. Salam juga kepada jemaat di rumah mereka…
Nama pasutri ini tercatat di beberapa bagian firman Tuhan,
Salam kepadamu dari jemaat-jemaat di Asia kecil. Akwila, Priskila dan jemaat di rumah mereka menyampaikan berlimpah-limpah salam kepadamu.
Salam kepada Priska dan Akwila dan kepada keluarga Onesiforus.
Nama mereka selalu bersatu, sepasang suami isteri ini kompak bersama-sama dalam melayani Tuhan.
Kehidupan pernikahan Priska dan Akwila berada dalam tangan Tuhan. Tuhan mengijinkan Rasul Paulus bertemu dengan mereka. Mereka mengalami satu pelayanan indah bersama Paulus. Bahkan ada kata teman sekerja dalam Kristus dan mereka telah mempertaruhkan nyawanya untuk Paulus.
Priskila dan Akwila melayani Tuhan sampai mempertaruhkan nyawanya. Mereka tidak setengah-setengah, Full Heart. ”Kepada mereka bukan aku saja yang berterima kasih tetapi juga semua jemaat bukan Yahudi,” tambah Paulus.
Yang indah adalah salam kepada Jemaat di rumah mereka. Rupanya setelah bertemu Paulus mereka makin mencintai Tuhan Yesus. Kecintaan ini membuat mereka setiap hari menginjili orang yang belum percaya. Sampai akhirnya banyak orang menerima Kristus dan beribadah tiap minggu. Di mana beribadahnya? Tidak ada sinagoge. Akwila dan Priskila sepakat mempersembahkan rumah mereka sebagai tempat ibadah!
Jadilah setiap minggu jemaat-jemaat yang diinjili Paulus berkumpul di rumah Akwila Priskila.
Adakah Anda hari ini merasa dipanggil Tuhan bersama pasangan? Pernikahan tidak ada bosannya, jika secara khusus Anda mempersembahkan pernikahan Anda untuk melayani-Nya.
Mulai dari hal sederhana di Gereja tempat Anda berbakti. Anda bisa menjadi penyambut jemaat. Penyambutan itu syaratnya asal bisa senyum menampilkan barisan gigi yang cemerlang, memberikan jabatan hangat menyalami jemaat. Kehadiran Anda pasti menghibur jemaat yang gelisah. Seluruh dunia hari ini berduka, muka stress di mana-mana, tetapi masuk ke Gereja, ada senyuman indah di sana. Senyum siapa? Senyum Anda berdua! Cling!
Pelayanan dimulai dari perkara sederhana berlanjut sampai kepada yang lebih besar. Menjadi anggota Paduan Suara, Pengurus Gereja, ikut Mission Trip dan lain sebagainya.
Coba jumpai Hamba Tuhan di gereja Anda. Tanyakan,” Pak Pendeta, dimana kami bisa terlibat melayani Tuhan? Kami berdua ingin mengalami petualangan yang indah bersama Tuhan di Gereja ini.”
Hamba Tuhan pasti surprise! Persis Rasul Paulus, dia sangat berbahagia. Akan mengucapkan terima kasih pada Anda berdua atas segala pengorbanan yang siap Anda berikan.
Saya dan Liana dipanggil Tuhan untuk melayani berdua. Saat-saat ini juga kami sedang berduaan mengetik dan mengedit naskah ini. Kami merasa antusias! Feeling God Within One Self! Kami telah mengarungi Great Adventure In Couple Ministry.
Tiada bosan, tiada jenuh. Yang ada hanyalah kegairahan karena Tuhan memberikan petualangan seru kepada kami.
Maukah Anda berdua berbagian? Let’s Go and Fasten Your Seat Belt!