Untuk membaca bagian 1, klik disini.
Untuk membaca bagian 2, klik disini.
—
3. Anak-anak.
Kenapa anak-anak mengganggu romance? Anak-anak jelas adalah anugrah Tuhan. Mereka memberi warna-warni yang indah dalam hidup kita, anak-anak seringkali mempererat relasi suami isteri. Namun di sisi lain, anak-anak dapat juga memisahkan keintiman suami isteri. Kehadiran mereka membuat kasih terbagi, kasih istri yang tadinya buat suami saja sekarang tanpa sadar dialihkan kepada anak.
Dulu sebelum menikah, ketika lelah kita dapat langsung beristirahat, namun setelah menikah, saat cape, apa bisa langsung tidur?
Anak-anak toh tidak bisa diabaikan begitu saja. Mereka perlu diurus, very time consumed dan tak ada putusnya. Kalau tidak hati-hati jelas anak-anak berpotensi mengganggu romance suami isteri.
Kondisi di mana anak sudah mengganggu keseimbangan:
• Jam tidur
Jika 5 – 7 malam seminggu, anak-anak tidur di atas jam 9 malam, pasti suami dan isteri susah ngobrol. Kalau ngobrol pun sudah tidak nyambung karena sudah kecapean. Suami istri yang pernah mengalami hal ini, pasti tahu rasanya…akhirnya merasa kosong satu sama lain. Boro-boro romance, pegangan tangan saja sudah malas, tak ada ada setrumnya.
• Kamar tidur
Kunci kamar tidur ternyata sudah berkarat, kenapa? Tidak pernah diputar. Sehingga tidak ada batasan wilayah (border) yang jelas antara privat dan umum.
Anak-anak harus mengetahui, ketika papa mama ada di kamar, mereka tidak boleh masuk, atau jika masuk harus ketok dulu. Hal ini perlu diajarkan pada anak-anak.
Tetapi, bagaimana jika anak-anak sekamar dengan orang tua? Nah…tambah jelas bahwa dari hari ke hari mereka dilibas anak. Suami isteri sudah kehilangan mood. Bayangkan saja tidurnya, suami isteri tidur di ujung-ujung ranjang, anak di tengah-tengah. Makin banyak anak semakin jauh jarak suami isteri. Sampai terpaksa suami tidur di lantai, jelas tidak tahan dan akhirnya pindah ke kamar yang lain.
• Waktu bersama
Ketika harus memilih: Ada kesempatan mengobrol dengan pasangan, atau bermain dengan anak, selalu memilih main… lebih suka bersama si kecil.
Pribadi yang matang seyogyanya mengatur keseimbangannya: Pasangan juga perlu diperhatikan, dilayani, dan diajak ngobrol tanpa diganggu anak.
Coba usahakan seminggu sekali berdua saja tanpa kehadiran si kecil. Jika relasi suami istri baik, anak-anak juga toh yang akhirnya merasakan dan mengalami berkat TUHAN.
(bersambung)
Pdt. Chang Khui Fa
Passionate Marriage Mentor
Mari bergabung dalam seminar HYBRID ONSITE & ONLINE. Daftar:
https://linktr.ee/FamilyInsight
WONDERFUL LOVE (s*x) IN MARRIAGE
Sebuah seminar yang akan MENGOKOHKAN relasi Anda berdua & memaparkan penyingkapan terdalam tentang KEINDAHAN SEKS dalam PERNIKAHAN, bersama PDT. CHANG KHUI FA, S.E., M.DIV. & DR. DEDE BUDIMAN, SP.PD, M.KES.
📞: 0851- 5521 – 1837 (Admin)