Site Loader
D'Botanica (BTC) Mall. P01/01. Pasteur, Bandung.

”Konflik harus diselesaikan dengan negosiasi.” Sukses negosiasi terjadi saat kita mengetahui apa yang pasangan dambakan dan memberikan apa yang diinginkannya. Sementara itu, kita juga mendapatkan apa yang kita mau.

Akui saja, konflik memang tidak menyenangkan. “Kenapa sih pasangan yang kucintai malah menyakiti hatiku!” Kita sebal, mau ngomong tapi gengsi, mau bicara tapi tidak berani. Akhirnya kesal sendiri.

Sekesal apapun, kita harus berani maju untuk menyelesaikannya, karena konflik tidak boleh menghambat pasangan untuk saling akrab apalagi sampai menghilangkan cinta!

Lima Tahap Penyelesaian Konflik:

1. Bicarakan dulu dengan Tuhan melalui doa.
Pada saat kekesalan menyelimuti perasaan, sebelum berbicara dengan pasangan, harus bicarakan dahulu dengan Tuhan. Setelah berdoa, heran sekali, kita memperoleh kuasa supranatural dari Allah. Tuhan akan mengubah hati kita menjadi tenang bahkan mengaruniakan hikmat untuk berkata-kata yang tidak menstimulir kemarahan pasangan.

Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu? Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa. Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu. Yak.4:1-3

Perhatikan kata: MENGINGINI SESUATU, sengketa itu karena adanya Unmet Needs, Unmet Goals, dan Unmet Hopes.

Sekarang, mari renungkan kehidupan kita. Siapa yang bisa memenuhi kebutuhan Anda? Apakah pasangan? Tidak, seharusnya kembali pada TUHAN. Dia bertanya, ”Pada saat engkau memiliki kebutuhan-kebutuhan, mengapa engkau tidak datang kepada-Ku?” Tuhanlah sumber segala pemenuhan kebutuhan. Ia satu-satunya yang dapat memenuhi seluruh hasrat, karena Dialah kita ada. “Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena tidak berdoa …. “

Dari mana datangnya konflik? Dari dalam diri kita sendiri. Namanya konflik dengan diri, karena ada hal-hal dalam diri yang tidak disukai. Karena tidak menerima diri, maka dilampiaskan kepada pasangan, bahkan kepada anak-anak.
Kalau benar sudah ditebus dan Yesus betul-betul memimpin hidup Anda, maka kita bisa mendemonstrasikan kemenangan iman di dalam konflik. Kuncinya berdoa dulu, tapi jangan salah berdoa, doa yang salah adalah doa yang memuaskan hawa nafsu.

(bersambung)

Pdt. Chang Khui Fa
Passionate Marriage Mentor

Post Author: admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *